Cerita Batik

Hari gini masih ada gak sih yang gak punya batik? Maksudnya baju bermotif batik dan  gak mesti batik tulis yang harganya gak bisa dibilang murah itu loh 😀 Rasanya tiap orang minimal punya satu lah baju batik di lemarinya, bener gak? 😉 Tahun lalu, waktu pertama kali dicanangkan hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober, kerasa banget euphoria masyarakat yang heboh mau pake batik di tanggal itu. Apalagi Presiden menghimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi memeriahkan hari Batik dengan memakai batik pada hari itu.

Ehm, jujur saja wahai kaliyan para wanita, pada heboh ikutan belanja batik baru gaaak? Soalnya daku iya 😆 Ya soalnya pada waktu itu emang gak punya batik yang pantes untuk dipakai ke kantor siiiih *ahlesyan yang gak dibuat-buat*. Nah, sejak saat itu, saya mulai terbiasa juga pakai batik ke kantor. Kalau jalan-jalan, liat batik yang bagus, bawaanya jadi kepengen. Biasanya, kalau ke kondangan doang pake batik, sekarang nambah deh alasan buat beli 😛

Masih dalam rangka hari batik, karena kemarin 2 Oktober jatuh di hari Sabtu, saya gak pake batik yang cantik-cantik karena hari itu gak pergi kemana-mana, lha mau pamer sama siapa? *plakk* 😆 Tapiiiii….tetep dong di rumah pakai batik……daster tapinya..hihihihi…

Makin hari, model-model baju yang motifnya batik makin variatif dan lucu-lucu! Liat aja di mall-mall sekarang, ya kan? Jadi pengen punya semua kan? Hihihi… Sekarang sih udah banyak ya yang jual batik Pekalongan, batik Solo, batik Jogja, batik Cirebon dan macem-macem batik khas dari daerah tertentu di Indonesia.

Uniknya batik saat ini, bisa dibuat untuk model resmi ataupun santai. Jadilah itu pengusaha baju batik makin menjamur. Karena sekarang pasarnya juga makin berkembang sih ya. Seneng kalau warisan budaya Indonesia makin dikenal luas dan makin dicintai oleh masyarakatnya itu sendiri. Jadi fans nomor satunya Batik, sangat membantu melestarikan budaya Indonesia yang sangat berharga ini bukan? Yang ngakunya cinta banget sama batik, ada website baru yang menarik nih, batikcintaku.com yang ternyata baru di-launch kemarin tanggal 2 Oktober bertepatan dengan hari Batik Nasional. Banyak info menarik mengenai batik serta tips perawatannya lho 😀

Baju bermotif batik udah punya banyak, tapi batik tulis belum punya nih, ada yang mao beliin? Hihihi.. Pernah denger kalau batik tulis asli, kalau dicuci suka luntur, mungkin karena malam atau tinta yang dipakai untuk melukis batik itu ya. Karena harganya juga gak bisa dibilang murah, perawatan batik tulis juga musti ati-ati ya. Gak bisa sembarangan nyuci. Ada yang nyaranin kalau jangan pake deterjen karena malah bikin rusak, sebaiknya pakai sampo atau sabun mandi. Wah kalau salah-salah cuci bisa berabe ya? Kasian batiknya kalau rusak, dan kasian kitanya juga sih 😆

Saya inget waktu nikah dulu, saya pakai kain batik tulis yang cuantik banget untuk bawahan kebayanya. Di kainnya itu ada tambahan ‘prodho’ alias prada alias tinta yang emas-emas gitu deh, jadi kainnya lengket-lengket gitu kalau dilipet. Nah itu kan susah banget nyucinya! Nanti kalau warnanya pudar kan sayang ya. Takut rusak karena selembar kainnya aja harganya wuihhh…ga sanggup deh.. Gak kuat bayar orang yang ngelukis di sepanjang batiknya 😆

Kalau secara tradisional sih katanya nyuci batik tulis itu pakai ‘lerak’. Di toko batik biasanya jual, tapi ya gak terlalu banyak di mana-mana. Info menarik nih, ternyata ada produk baru keluaran Attack, yaitu Attack Batik cleaner ,detergent berbentuk liquid yang dibuat khusus untuk mencuci batik. Karena bahan pembuatnya alami, jadi lembut dan aman buat batik tulis kesayangan. Kita pun gak perlu khawatir karena warna batiknya pun nggak gampang pudar. Gak usah kuatir susah nyari produk yang warna botolnya pink bermotif batik cantik ini karena udah tersedia di supermarket di sekitar kamu 😀

Jadi, kapan mau nambah koleksi batikmu? Yuk, shopping! 😀

Batik Day

Himbauan pemerintah untuk memakai Batik tanggal 2 Oktober 2009 ini dalam Rangka peresmiannya oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, berhasil membatikkan Indonesia hari ini.

Walaupun saat ini batik sudah menjadi pakaian yang sangat memasyarakat, adanya Hari Batik ini membuat suasana lain dari biasanya. Yah, yang bersifat seremonial seperti ini kan biasanya mengundang antusias masyarakat. Tidak ada salahnya untuk ikut besyukur dan merayakannya bukan?

Sebenarnya saya ingin skali pakai batik tulis, namun apa daya, belum mampu. Karena tentu saja lebih mahal daripada batik cap. Namun, dengan murahnya harga batik cap sehingga lebih laku, tidak menghilangkan pasar batik tulis lho. Bagaimanapun, keunikan tetap dicari dan ada peminatnya.

Ah, berapapun harganya, yang penting semangatnya! Hidup Batik Indonesia!

Hari ini saya pakai ini, kalau kamu? 😀

me.in.batik2